Struktur Kontrol Statement PHP (If dan Switch)

Struktur kontrol statement terdiri dari pengambilan keputusan (if dan switch), pengulangan (while, do-while, for), serta pernyataan break, continue dan exit.

1. Pernyataan If Pernyataan If biasa dipakai untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi. PHP memiliki tiga macam bentuk if: -> If -> If-else -> If-elseif Bentuk If Bentuk if berupa: if (ekspresi) pernyataan Pada bentuk ini, bagian pernyataan akan dijalankan jika hanya bagian ekspresi bernilai benar. Nilai selain nol atau kosong dianggap sebagai nilai benar. Berikut ini adalah contoh penggunaan bentuk if. Nama file: diskon.php <html> <head>

<title>Bentuk If</title>

</head> <body>

<h1>Contoh Penggunaan Bentuk If</h1> <?php

$total_beli = 200000; $keterangan = “Tidak dapat diskon”; if ($total_beli >= 10000) $keterangan = “Dapat Diskon”; print(“$keterangan”.”<br>”);

?>

</body> </html> Hasil eksekusi dari diskon.php adalah sebagai berikut ini Bentuk If-Else Bentuk if-else adalah bentuk pernyataan yang akan menjalankan tindakan bila kondisi benar dan menjalakan tindakan yang lain jika kondisi bernilai salah. Bentuk pernyataan if-else: If (ekspresi) Pernyataan_1 Else                    Pernyataan_2 Berikut ini adalah contoh dari penggunaan if-else: Nama file: diskon2.php <html> <head>

<title>Bentuk If</title>

</head> <body>

<h1>Contoh Penggunaan Bentuk If</h1> <?php

$total_beli = 200000; $diskon = 0; if ($total_beli >= 10000) $diskon = intval(0.1* $total_beli); else $diskon = 0; print(“$diskon”.”<br>”);

?>

</body> </html> Hasil eksekusi dari script diskon2.php ditunjukkan dalam gambar berikut ini 2. Pernyataan if-elseif Pernyataan if-elseif sangat bermanfaat untuk melakukan pengambilan keputusan yang melibatkan banyak alternatif. Sebagai contoh, pada script berikut ini if-elseif digunakan untuk menentukan nama hari sekarang (diambil dari tanggal sistem). Nama file: hariini.php <html> <head>

<title>Nama Hari</title>

</head> <body>

<h1>Hari ini</h1> <?php

$nama_hari = date(“1”); if ($nama_hari == “Sunday”) print(“Minggu”); elseif ($nama_hari == “Monday”) print(“Senin”); elseif ($nama_hari == “Tuesday”) print(“Selasa”); elseif ($nama_hari == “Wednesday”) print (“Rabu”); elseif ($nama_hari == “Thursday”) print (“Kamis”); elseif ($nama_hari == “Friday”) print (“Jum’at”); else print (“Sabtu”);

?>

</body> </html> Hasil eksekusi dari script hariini.php ditunjukkan pada gambar berikut ini.   3. Pernyataan Switch Pernyataan switch merupakan bentuk lain dari pernyataan if. Secara umum bentuk pernyataan switch adalah seperti berikut. switch (ekspresi) {

case ekspresi_case1;

pernyataan_1; break;

case ekspresi_case2;

pernyataan_2; break;

case ekspresi_case3; …

default; Pernyataan_n;

} Pada pernyataan switch, ekspresi_case1 akan diperiksa terlebih dahulu. Bila nilainya cocok dengan nilai ekspresi maka pernyataan_1 akan dijalnkan dan kemudian eksekusi dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah tanda penutup switch (}). Jika tidak cocok, pembandingan nilai ekspresi dan ekspresi_case2 akan dilakukan. Jika hasil pembandingan yang dilakukan ini benar maka pernyataan_2 ini akan dijalankan dan kemudian eksekuai dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah tanda switch. Begitu pula seterusnya. Script berikut merupakan modifikasi dari script hariini.php dengan menggunakan pernyataan switch. Nama file: hariini2.php <html> <head>

<title>Nama Hari</title>

</head> <body>

<h1>Hari ini</h1> <?php

$nama_hari = date(“1”); switch ($nama_hari) {

case Sunday;

print(“Minggu”); break;

case Monday;

print(“Senin”); break;

case Tuesday;

print(“Selasa”); break;

case Wednesday;

print (“Rabu”); break;

case Thursday;

print (“Kamis”); break;

case Friday;

print (“Jum’at”); break; default; print (“Sabtu”);

} ?>

</body> </html> Hasil eksekusi script hariini2.php ditunjukkan pada gambar berikut ini  

Bahasa Pemrograman PHP Bagi Pemula (Ekspresi, Operator dan Konstanta)

  1. Ekspresi

Ekspresi atau sering juga disebut dengan ungkapan adalah suatu bentuk yang menghasilkan suatu nilai.
Dalam bentuk yang sederhana, ekspresi dapat berupa konstanta atau variabel. Dalam bentuk yang lebih kompleks, suatu ekspresi melibatkan
operator dan operand.
Contoh:
20 + 4 * 5
Merupakan suatu bentuk ekspresi yang menghasilkan nilai 40. Dalam hal ini 20, 4 dan 5 disebut sebagai
operand dan tanda + dan * berperan sebagai operator.

2. Operator

Operator adalah simbol atau karakter khusus yang digunakan dalam suatu ekspresi untuk memanipulasi nilai atau variabel dan memberikan suatu hasil. Operator PHP dibedakan menjadi:
Operator aritmetika
Operator Assignment
Operator Bit
Operator Relasi
Operator Temary
Operator Kontrol Error
Operator Eksekusi
Operator Increment/Decrement
Operator Logika
Operator String
Operator Array

a. Operator Aritmatika

Operator aritmetika adalah operator yang digunakan untuk melakukan suatu perhitungan matematis. Operator aitmetika terdiri dari:

Pada ekspresi yang kompleks yang melibatkan banyak operand, operator *, / dan % memiliki prioritas yang sama, tetapi lebih tinggi daripada + atau -.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:
$x = 15 + 9 % 2
9 % 2 akan dikerjakan terlebih dahulu sehingga ekspresi 15 + 9 % 2 adalah 16 (bukan 0).
Perhatikan contoh penggunaan operator aritmetika pada script berikut ini.

Nama file: aritmetika.php

<html>
<head>

<title>Operator Aritmetika</title>

</head>
<body>

<h1>Operator Aritmetika</h1>

<?php

print (“Penjumlahan: <br>”);
printf(“8 + 3 = %d <br>”,8 + 3);
printf(“8.5 + 3 = %f <br>”, 8.5 + 3);
printf(“8.5 + 3.5 =%f <br>”, 8.5 + 3.5);
printf(“-8.5 + 3.5 = $f <br>”, -8.5 + 3.5);


print(“Pengurangan: <br>”);
printf(“8 – 3 = %d <br>”,8 – 3);
printf(“8.5 – 3 = %f <br>”, 8.5 – 3);
printf(“8.5 – 3.5 =%f <br>”, 8.5 – 3.5);
printf(“-8.5 – 3.5 = $f <br>”, -8.5 – 3.5);


print(“Prkalian: <br>”);
printf(“8 x 3 = %d <br>”,8 * 3);
printf(“8.5 x 3 = %f <br>”, 8.5 * 3);
printf(“8.5 x 3.5 =%f <br>”, 8.5 * 3.5);
printf(“-8.5 x 3.5 = $f <br>”, -8.5 * 3.5);


print(“Pembagian: <br>”);
printf(“8 / 3 = %d <br>”,8 / 3);
printf(“8.5 / 3 = %f <br>”, 8.5 / 3);
printf(“8.5 / 3.5 =%f <br>”, 8.5 / 3.5);
printf(“-8.5 / 3.5 = $f <br>”, -8.5 / 3.5);


print(“Sisa bagi(Modulus): <br>”);
print(“8 % 3 = “); print(8 % 3 .”<br>”);
print(“8.5 % 3 = “); print( 8.5 % 3 .”<br>”);
print(“8.5 % 3.5 = “); print( 8.5 % 3.5 .”<br>”);
print(“-8.5 % 3.5 = “); print(-8.5 % 3.5 .”<br>”);

?>
</body>
</html>

Contoh hasil eksekusi aritmetika.php ditunjukkan seperti gambar berikut ini

b.  Operator Assignment

Operator assigment adalah operator dimana operand di sebelah kiri mendapatkan nilai dari operand di sebelah kanan.
Operator assignment juga dapat diartikan sebagai operator pemberian suatu nilai terhadap suatu variabel.
Contoh:
$x = 10;      //yang berarti x diberi nilai 10

Proses assignment juga dapat dilakukan dengan operand di sebelah kanan yang berupa ekspresi.
Contoh:
$y = ($x = 10) + 4;
Operator assignment juga dapat dilakukan dengan kombinasi dari operator aritmetika dan operator string yang memungkinkan anda menggunakan suatu ekspresi dan hasil ekspresi tersebut menjadi nilainya.
Contoh:
$a = 10;
$a += 7;
$a = $a + 7;
$salam = “Selamat”;
$salam = “Belajar”; //Selamat Belajar

Perhatikan bahwa assgnment menyalin variabel yang aslli ke variabel yang baru (assignment by value).
PHP telah mendukung assingment by reference. Assignment by reference berarti beberapa variabel yang berbeda yang mengacu pada satu lokasi yang sama (isi variabel yang sama), tetapi tidak dimungkinkan pada PHP 3.
Sintaknya:
$var=&$variabel lain
Contoh:

<?php

$a = “Apel”;
//assignment by reference
$b = &$a;
//Mengubah nilai $a dan $b
$a = “Jeruk”;
//Menghapus variabel $a dari memori
unset($a);
//Mencetak nilai variabel $b = “Jeruk”
print($b);

?>

Perhatikan contoh penggunaan operator assignment pada script brikut

Nama flle: assignment.php
<html>
<head> 

<title>Operator Assignment</title>

</head>
<body>

<h1>Operator Assignment</h1>
<?php

$a = 10;
print (“\$a = $a <br>”);
$a +=7;
print (“\$a += 7 = $a <br> <br>”);
$a = 10;
print (“\$a = $a <br>”);
$a = $a +7 ;
print (“\$a = \$a +7 = $a <br> <br>”);
$a = 10;
print (“\$a = $a <br> “);
$b = $a;
print (“\$b = $a = $a <br> <br>”);
$salam =”Selamat”;
print (“\$salam = $salam <br> <br>”);
$salam .= “Belajar”;
print (“\$salam .= Belajar = $salam”);

?>

</body>
</html>

Contoh hasil eksekusi assignment.php ditunjukkan seperti gambar berikut ini

c.  Operator Bit

Operator bit adalah operator yang digunakan untuk operasi bit (binary digit) yang beroperasi pada level bit (0 dan 1).

Perhatikan contoh penggunaan operator bit pada script berikut ini

Nama file: opbit.php
<html>
<head>

<title>Operator Bit</title>

</head>
<body>

<h1>Contoh Penggunaan Operator Bit</h1>
<?php

printf(“9 & 8 = %d <br>”, 9&8);
printf(“9 | 8 = %d <br>”, 9|8);
printf(“9 ^ 8 = %d <br>”, 9^8);
printf(“~9 = %d <br>”, ~9);
printf(“9 << 1 = %d <br>”, 9<<1);
printf(“9 >> 1 = %d <br>”, 9>>1);

?>

</body>
</html>

Contoh hasil eksekusi opbit.php ditunjukkan pada gambar berikut ini

d. Operator Relasi

Operator relasi atau juga disebut operator perbandingan adalah operator yang
digunakan untuk melakukan suatu perbandingan antara dua ekspresi atau nilai untuk mendapatkan hasil true (benar) dan false (salah).

Tabel Operator Relasi

Perhatikan contoh penggunaan operator relasi

Nama file : relasi.php
<html>
<head>

<title>Operator Pembagian</title>

</head>
<body>

<h1>Operator Pembagian</h1>
<?php

$x=10;
$y=5;
printf (“$x==$y : %d <br>”,$x==$y);
printf (“$x != $y : %d <br>”,$x!=$y);
printf (“$x <> $y : %d <br>”,$x<>$y);

?>

</body>
</html>

Contoh hasil eksekusi relasi.php seperti pada gambar :

e.  Operator Ternary

Operator ternary adalah operator kondisi lain yang mengevaluasi ekspresi yang merupakan model penyederhanaan dari statmen if …. else …. Operator ternary dituliskan dengan ?: .
sintaksnya :

(expr1) ? (expr2) : (expr3);

ika (expr1) dievaluasi bernilai true, maka expr2 akan dikerjakan, sedangkan jika expr2 dievaluasi bernilai false, maka expr3 dikerjakan.

Nama file : ternary.php
<html>
<head>

<title>Operator Ternary</title>

</head>
<body>

<h1>Operator Ternary</h1>
<?php

$a=10;
$b=5;
$c=($a>$b) ? ($a/$b) : ($b*$a);
printf(“a= %d <br>”,$a);
printf(“b= %d <br>”,$b);
printf(“c= %d <br>”,$c);
$nilai=90;
$keterangan = ($nilai >=60) ? “LULUS” : “Tidak Lulus”;
printf (“Nilai = %d <br>”, $nilai);
Web Kelas B 38
OmahTI Learning Center 2012
printf (“Keterangan = %s <br>”, $keterangan);

?>

</body>
</html>

Contoh hasil ekskusi ternary.php ditunjukan seperti pada gambar berikut

Bahasa Pemrograman PHP Bagi Pemula (Variabel)

Hai hai, ketemu lagi dengan saya, dalam artikel kali ini saya akan berbagi mengenai variabel dalam bahasa pemrograman PHP. Artikel ini merupakan artikel bagian yang ketiga, bagi yang belum tau langkah awalnya, bisa di baca pada artikel-artikel saya sebelumnya, boleh lihat langsung di archives saya. Oke 😉 VARIABEL Variabel adalah suatu lokasi dalam memori komputer untuk menyimpan suatu nilia atau data. Isi variabel dapat berubah-ubah selama proses program. Variabel dalam PHP selalu diawali dengan tanda $, kemudian diikuti dengan nama variabel yang bersifat case sensitive. Perhatikan contoh penamaan variabel pada tabel berikut ini:Perhatikan contoh variabel pada penggunaan script di bawah iniContoh hasil script variabel.php ditunjukkan pada gambar di bawah iniLINGKUP VARIABEL Lingkup suatu variabel adalah konteks dimana variabel tersebut didefinisikan. Pada prinsipnya, variabel dalam PHP memiliki lingkup tungggal. Lingkup variabel dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Variabel Global Variabel Lokal Variabel Static a. Variabel Global Variabel global adalah variabel yang bersifat global yang dapat dikenal dan digunakan oleh seluruh bagian script. Dalam PHP, variabel global yang akan digunakan oleh suatu fungsi harus dideklarasikan global di dalam fungsi tersebut. Perhatikan contoh pemakaian variabel global dalam script berikut ini:Contoh hasil eksekusi script scopevar1.php ditunjukkan sebagai berikut:Untuk mengakses variabel global, dapat juga digunakan variabel array $GLOBALS. Array $GLOBALS berguna untuk mencatat variabel global dalam suatu script. Perhatikan contoh pemakaian variabel global pada script berikut ini: Nama file: scopevar2.php <html> <head>

<title>Lingkup Variabel</title>

</head> <body>

<h1>Lingkup Variabel</h1> <?php

$a = 1; $b = 5; $c = 0; function jumlah() { $globals [$c] = $globals [$a] + $globals [$b]; } Jumlah(); echo “\$a = $a”.”<br>”; echo “\$b = $b”.”<br>”; echo “\$a + \$b = $c”;

?>

</body> </html> Contoh hasil eksekusi script scoprvar2.php ditunjukkan pada gambar berikut ini:b.Variabel Lokal Variabel lokal adalah variabel yang didefinisikan dalam suatu fungsi sehingga variabel tersebut bersifat hanya dapat dikenali dan digunakan dalam fungsi yang mendeklarsikan variabel tersebut. Variabel lokal dapat memiliki nama yang sama dengan variabel global. Perhatikan contoh pemakaian variabel lokal pada script berikut. Nama file: scopevar3.php <html> <head>

<title>Variabel Lokal</title>

</head> <body>

<h1>Variabel Lokal</h1> <?php

$Kota = “Medan”; //variabel global function Tes() { $kt =”Surabaya”; //variabel lokal echo $Kota ; //variabel lokal echo $kt; } Tes()

?>

</body> </html> Contoh hasil eksekusi script scopevar3.php ditunjukkanseperti gambar berikut ini:c. Variabel Static Variabel static adalah variabel yang hanya ada dalam lingkup lokal suatu fungsi. Variabel tidak menghilangkan nilai akhirnya ketika selesai dieksekusi dan meninggalkan fungsi tersebut. Akhirnya, nilai akhir setelah dieksekusi yang tersimpan dalam variabel tersebut tidak akan berubah saat akan dipanggil kembali. Perhatikan contoh pemakaian variabel tanpa static pada script berikut. Nama file: scopevar4.php <html> <head>

<title>Variabel Static</title>

</head> <body>

<h1>Variabel Static</h1> <?php

function Test() { $a = 0; echo “Nilai \$a = $a”.”<br>”; $a++; } Test(); Test(); Test();

?>

</body> </html> Contoh hasil eksekusi script scopevar.php ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini:Script di atas menunjukkan bahwa nilai akhir dari variabel $a tidak dipertahankan, dan kembali di set menjadi 0. Perbedaannya dapat dilihat dalam script berikut yang menggunakan static. Variabel static biasanya digunakan sebagai counter, misalnya untuk mencatat jumlah pengunjung pada suatu web. Perhatikan contoh pemakaian variabel dengan static pada script berikut. Nama file: scopevar5.php <html> <head>

<title>Variabel Static</title>

</head> <body>

<h1>Variabel Static</h1> <?php

function Test() { static $a = 0; //dengan static echo “Nilai \$a = $a”.”<br>”; $a++; } Test(); Test(); Test();

?>

</body> </html> Contoh hasil eksekusi script scopevar5.php ditunjukkan pada gambar berikut ini:VARIABEL VARIABEL Variabel variabel adalah variabel yang mengambil nilai dari suatu variabel dan memperlakukannya sebagai sebuah nama variabel. Dengan demikian, suatu variabel dapat ditentukan dan digunakan secara dinamis. Contoh: a. $x = 10; $$x = 100; Artinya, x diisi dengan 10 dan 10 diisi dengan 100. b. $NamaBarang=”Buku Tulis”; $$NamaBarang = 1500; Artinya, NamaBarang diisi dengan “Buku Tulis” dan “Buku Tulis” diisi dengan 1500. Perhatikan contoh pemakaian variabel dengan static pada script berikut. Nama file: varvar1.php <html> <head>

<title>Variabel Variabel</title>

</head> <body>

<h1>Variabel Variabel</h1> <pre>

$Nama =”Kasiman”; ${$Nama} = “Peranginangin” <h1>Cetak:</h1> $Nama = $Nama ${$Nama} = ${$Nama} $Kasiman = $Kasiman

</pre> <h1>Hasil:</h1> <?php

$Nama = “Kasiman”; ${$Nama} = “Peranginangin”; print “\$Nama = $Nama”.”<br>”; print “\${$Nama} = ${$Nama}”.”<br>”; echo “\$Kasiman = $Kasiman”.”<br>”;

?>

</body> </html> Contoh hasil eksekusi script varvar1.php ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini.Nah, bagaimana, sekarang sudah paham kan penggunaan variabel pada bahasa pemrograman PHP. Selamat mencoba dan happy coding 😀

Bahasa Pemrograman PHP bagi Pemula (Bagian 2)

Hallo sobat, pada artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan bagaimana memulai PHP, jika ada yang belum tahu bagaimana cara memulai membuat program dengan menggunakan PHP, bisa dibaca pada artikel saya sebelumnya disini nah sekarang saya akan melanjutkan mengenai Identifier, dan Tipe Data IDENTIFIER Identifier adalah suatu nama yang diciptakan oleh pemrogram untuk memberikan nama pada variabel, fungsi, dan class. Aturan penamaan identifier berlaku sebagai berikut:

  1. Dimulai dengan huruf atau underscore (_)
  2. Karakter berikutnya dapat berupa huruf, angka, atau underscore (_)
  3. Bersifat case sensitive, kecuali fungsi-fungsi yang tidak tersedia pada PHP yang bersifat case sensitive.
  4. Tidak boleh menggunakan tanda baca

Berikut ini adalah contoh identifier yang benar:

  • nama
  • nama_pegawai
  • _nama
  • NamaBarang

Contoh identifier yang salah dapat dilihat sebagai berikut:

  • 3bulan –> diawali dengan angka
  • Nama pemakai –> ada spasi
  • Nama-pemakai –> ada tanda minus

TIPE DATA PHP mendukung delapan tipe data yaitu: Tipe data scalar:

  • Boolean
  • Integer
  • Floating-point
  • String

Tipe data compound

  • Array
  • Object

Tipe data khusus

  • Resource
  • Null

Untuk mengetahui tipe data dan nilai suatu ekspresi tertentu gunakan fungsi var_dump(). Untuk melihat kemungkinan suatu tipe tertentu, jangan menggunakan fungsi gettype(), tetapi gunakan fungsi is_typr(is_integer,..) a. Tipe data boolean

Tipe data boolean adalah tipe data paling sederhana, yakni untuk menyatukan suatu kebenaran TRUE (benar) atau FALSE (salah) yang bersifat case sensitive. Contoh: 

$lulus = TRUE

Perhatikan penggunaan tipe data boolean pada penggunaan script berikut:

Contoh eksekusi Boolean1.php ditunjukkan pada gambar di bawah ini

b. Tipe data integer

Tipe data integer adalah tipe data yang menyatakan bilangan bulat. Jangkauan bilangan integer bergantung pada platform, kira-kira 2 milyar. Integer dapat dinyatakan untuk notasi bilangan desimal (basis 10), heksadesimal (basis 16), dan oktal (basis 8).

Penggunaan notasi oktal harus diawali dengan nol (0), sedangkan notasi heksadesimal diawali dengan 0x. Jika dinyatakan suatu nilai melebihi jangkauan bilangan integer, secara otomatis nilai tersebut akan dianggap sebagai tipe float. Jika anda melakukan suatu operasi yang menghasilkan suatu nilai diluar jangkauan tipe data integer, maka tipe data float akan menggantikannya. Perhatikan contoh penggunaan tipe data integer pada script berikut ini:

Hasil eksekusi dari script di atas ditunjukkan dalam gambar berikut ini

c. Tipe data floating-point

Tipe data floatong-point adlah tipe data bilangan float, double,atau real yang dapat dinyatakan dengan bentuk berikut: $a = 1.234; $a = 1.2e3; $a = 7E-10; Jangkauan bilangan tergantung pada platform, maksimum -1.8e308 dengan ketelitian 14 digit. Perhatikan contoh penggunaan tipe data float-point pada script berikut:

<html> <head> <title>Tipe Data Float</title> </head> <body> <h1> Tipe Data Float </h1> <?php $x = 1.5e30; $y = 5.0; $z = $x * $y; echo “x = $x”.”<br>”; echo “y = $y”.”<br>”; echo “z = $z”.”<br><br>”; ?> </body>

</html>

Contoh hasil eksekusi float.php ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini:

d. Tipe data string

Suatu string adalah sekumpulan karakter. Dalam PHP karakter dianggap sebagai suatu byte sehingga ada 256 karakter berbeda. Suatu literal string dapat dinyatakan dengan tiga cara berbeda: Tanda petik tunggal (single quote) Tanda petik ganda ( double quote) Heredox syntax

Tanda petik tunggal String dapat dinyatakan dengan apitan tanda petk tunggal. Perhatikan contoh script penggunaan tipe data string berikut ini:

Nama file: string1.php

<html> <head>

<title>String</title>

</head> <body>

<?php $tulisan = ‘Menggunakan PHP’; echo ‘Ini adalah suatu string’.'<br>’; echo ‘Anda dapat menyisipkan newlines dalam string, seperti cara ini,’.'<br>’; echo ‘Arnold berkata: I\ll be back’.'<br>’; echo ‘Are you sure to delete C:\\*_*?’.'<br>’; echo ‘am trying to include at this point: \rn a newline’.'<br>’; echo ‘$tulisan’.'<br>’; ?>

</body> </html>

Contoh hasil eksekusi string1.php ditunjukkan seperti pada gambar:

– Tanda petik ganda Jika string dinyatakan dengan tanda petik ganda, PHP mengenali lebih banyak karakter khusus (escape character). Berbeda dengan tanda petik tunggal, variabel yang terdapat dalam tanda petik akan ditampilkan nilainya.

Perhatikan contoh script penggunaan tipe data string dengan petik ganda berikut:

Contoh hasil eksekusi string2.php ditunjukkan pada gambar di bawah ini

– Heredox Sintac (“<<<”) String juga dapat dibatasi menggunakan tanda Heredox String (“<<<”). Identifier dituliskan setelah tanda <<<, diikuti srting dan kemudian ditutup dengan identifier yang sama. Teks Heredox berlaku seperti halnya suatu string dalam apitan tanda petik ganda yang dibuat tanpa tanda petik ganda. Artinya kamu tidak harus membuat tanda petik ganda untuk menggunakan escape character. Variabel yang terdapat dalam Heredox sintax akan ditampilkan nilainya, tetapi berhati-hatilah dalam penempatan variabel tersebut agar tidak dianggap sebagai bagian dari string. Perhatikan contoh pengginaan tipe data string dengan heredox sintax pada script berikut ini:

Nama file: string3.php <html> <head> <title>Penggunaan Heredoc Sintax</title> </head> <body> <h1>Penggunaan Heredoc Sintax</h1> <?php $STRINGKU = <<<AKHIR Menggunakan PHP. AKHIR; echo <<<KET String yang dihasilkan menggunakan heredoc sintax<br> \$STRINGKU= $STRINGKU KET; ?> </body> </html>

Contoh hasil eksekusi string3.php ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

e. Tipe Data Object Tipe data object adalah tipe data yang memiliki kombinasi struktur data/atribut dan beberapa fungsi/method. Tipe data object pada PHP adalah untuk mendukung pemrograman berorientasi object.

f. Resources Suatu resource adalah variabel khusus sebagai suatu acuan terhadap suatu external resource. Resource diciptakan dan digunakan oleh fungsi khusus.

g. Tipe Data NULL Nilai NULL menyatakan bahwa suatu variabel tidak memiliki nilai. NULL hanya merupakan niali mungkin dari tipe data NULL yang telah diperkenalkan pada PHP 4, dan keyword NULL adalah case sensitive. Suatu variabel dianggap NULL, jika: Suatu variabel diberi nilai konstanta NULL Suatu variabel belum pernah diisi nilai Suatu variabel telah dikenakan fungsi un_set() Penulisan : $var=NULL

Nah, sekarang sudah tau kan Identifier dan Tipe data, semoga bermanfaat dan happy coding 😀

 

 

Bahasa Pemrograman PHP bagi Pemula (Bagian 1)

MEMULAI PHP

Hallo, kali ini saya akan sharing bagaimana cara memulai PHP, bagi yang beru belajar PHP, ini penting banget karena tanpa tahapan-tahapan di bawah ini kamu tidak akan bisa melakukan coding atau pembuatan program dengan bahasa PHP, ya sebenarnya bisa saja sih kalau hanya menulis sintaksnya saja, namun, kenyataanya kita pasti butuh melihat tampilan previewnya apakah fungsi yang kita buat itu sudah berjalan atau belum. Nah untuk itu, perlu dilakukan tahapan awal sebagai berikut..

INSTALASI PHP DAN WEB SERVER

Untuk mengistall PHP pada prisnsipnya tidaklah sulit, tapi bagi seorang pemula hal itu akan terasa sulit karena perlu dilakukan beberapa konfigurasi agar PHP dapat berjalan dengan semestinya.

Untuk memudahkan instalasi PHP maka kita akan menggunakan XAMPP untuk Windows dan LAMPP untuk Linux karena XAMPP maupun LAMPP sudah memasukkan PHP MySql dan lainya dalam satu paket. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mengistall satu-satu dan mengkonfigurasi secara manual baik PHP maupun MySql.

Langkah instalasi untuk Windows:

  1. Download XAMPP dari alamat resminya yaitu http://www.apachefriends.org
  2. Klik ganda file xampp-win32-x.x.exe.
  3. Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini

Kemudian pilih bahasa instalasi untuk melanjutkan

  1. Setelah mengklik OK maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut

  1.  Klik Next untuk melanjutkan instalasi dan akan muncul seperti gambar di bawah ini

  1. Pilih lokasi instalasi dengan memilih browse, tetapi lanjut saja dengan mengklik Next untuk kelangkah selanjutnya.

  1. Kemudian Klik Install untuk memulai Instalasi XAMPP
  2. Tunggu sampai proses instalasi selesai.

MENJALANKAN XAMPP Untuk menjalankan XAMPP yaitu dengan langkah sebagai berikut:

  1. Klik start
  2. Pilih all program
  3. Pilih XAMPP
  4. Kemudian pilih XAMPP Control Panel
  5. Jika belum ada notice running, silakan klik start pada Apache (PHP) dan MySql sampai muncul notifikasi running, seperti terlihat pada gambar di bawah ini

  1. Untuk memastikan bahwa PHP berjalan dengan semestinya, buka web browser kemudian ketikkan alamat localhost:// maka akan muncul tampilan XAMPP seperti di bawah ini jika dilihat dari Linux

  1. Jika sudah muncul seperti tampilan di atas maka dapat dijamin bahwa PHP sudah berjalan.

Nah, setelah PHP sudah terinstal, kita coba dengan membuat program PHP yang pertama yuukk 🙂 MEMBUAT PROGRAM PHP YANG PERTAMA Untuk membuat program PHP, kamu dapat menggunakan editor tes seperti notepad, notepad++, sublim text, dll.Setelah itu kamu harus menyimpan file PHP yang kamu buat ke dalam dokumen root XAMPP yaitu c:/xampp/htdocs Berikut contoh script PHP

  1. Buka notepad++, kemudian ketikan script PHP berikut

  1. Berikutnya, simpan file dengan mengklik file>save as kemudian akan muncul kotak dialog Save As. Pada pertanyaan Save In: pastikan kamu menyimpanya di c:/xampp/htdocs lalu isikan pada pertanyaan file name : Pertama.php dan Save As TypeAll Files, kemudian klik Save.

MENJALANKAN PROGRAM PHP Setelah program PHP disimpan, langkah selanjutnya adalah menampikan hasil eksekusi terhadap script tersebut. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka web browser
  2. Pada bagian alamat ketikkan alamat localhost/pertama.php dan hasilnya seperti pada gambar di bawah ini (Sebelumnya pastikan bahwa XAMPP (Apache) telah diaktifkan)

Nah, sekarang kamu sudah bisa membuat program PHP, selanjutnya silakan dicoba-coba untuk script yang lainya.. Happy coding 😀

Interaksi Manusia Komputer Pengaturan Tampilan

Dalam merancang suatu atar muka ada beberapa hal yang terkait yang perlu diperhatikan antara lain :

  • kerapatan visual dan keseimbangan (dari daerah-daerah teks)
  • kejelasan teks
  • pengkodean visual
  • visualisasi
  • penggunaan warna.

Kerapatan Visual dan Keseimbangan

  • Kepadatan/kerapatan tinggi –> ada banyak teks dan sedikit ruang kosong –> teks lebih sulit untuk dibaca
  • kerapatan teks antara 70% – 80% = sebanyak 70% – 80% dari halaman kertas ditutupi oleh teks
  • kerapatan yang disarankan antara 15 % – 20%
  • Hal lain yang membuat suatu teks dapat terbaca atau tidak adalah susunan teks pada layar

White Space

White Space atau sering juga disebut dengan istilah Ruang Negatif merupakan ruang diantara obyek-obyek pada suatu halaman

Jenis utama White Space:

  • Compositional White Space = Ruang untuk margin, padding, dan komposisi umum lainya
  • Visual White Space = Ruang untuk grafis, icon, tombol, atau elemen form.
  • Textual White Space = Ruang antara header/paragraf, dan baris teks.

Contoh:

  • white space komposisi di atas dan di bawah untuk memisahkan dari elemen lain pada halaman.
  • Gambar utama berpusat pada halaman untuk menarik perhatian menggunakan white space komposisi
  • Gambar preview yang lebih besar memakan sebagian dari halaman sehingga dapat menangkap mata User
  • White space visual = penggunaan padding antara thumbnail dan antara gambar utama untuk membuat jarak visual
  • semua thumbnail menggunakan white space visual untuk membuat daftar dikelompokkan konten
  • White space tekstual = digunakan antara teks dalam kotak deskripsi gambar hitam.
  • Header text “Luigi Mansion” menggunakan banyak ruang atas dan di bawah, sedangkan teks deskripsi (baris teks) bertindak sebagai lebih dari sebuah elemen blok
  • perhatikan bagaimana white space tekstual digunakan antara gambar thumbnail & judul (seperti “waiter”) di kolom sebelah kanan.

Kejelasan Teks

Hal- hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kejelasan teks antara lain :

  • Gunakan peraturan standar huruf besar dan kecil sesuai standar
  • Gunakan jenis-jenis huruf yang umum (Times, Courier, Geneva) .
  • Hindari penggunaan huruf yang tampak lucu, tetapi susah dibaca. Hindari penggunaan lebih dari tiga jenis huruf, dan tiga ukuran huruf dalam sebuah dokumen.

Pengkodean Visual

Hal ini mengacu kepada sejumlah teknik yang mungkin dapat digunakan untuk menarik perhatian, atau memusatkan perhatian pada elemen-elemen tertentu dilayar.

Elemen-elemen intensitas yang membedakan. Warna dasar yang hampir sama diletakkan secara berdekatan, sehingga user akan lebih mudah melihat, dibandingkan jika diletakkan berjauhan. Hal ini bisa dilakukan dengan menampilkannya dalam lingkaran warna (color circle) atau bentuk bangun yang lain.

Pemilihan bentuk-bentuk yang unik , sebagai contoh teks yang diletakkan di dalam bentuk ‘awan’, atau dalam sebuah kotak, akan tampak mencolok dari sekelilingnya.

Warna dan Shading/bayangan dapat digunakan untuk memberi efek yang bagus.

 

Pengantar LINUX

SEJARAH LINUX

Pada tahun 1969, tim dari laboratorium Bell Labs mengembangkan sebuah sistem operasi yang sederhana, elegan, dan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C. Proyek tersebut diberi nama UNIX. Bentuk dasar dari sistem UNIX adalah Kernel yaitu suatu potongan code yang dapat diadaptasi untuk setiap spesifik sistem, spesifik hardware dan merupakan. Pada akhir tahun 80-an, banyak orang memiliki komputer. Terdapat berbagai versi UNIX yang tersedia bagi arsitektur PC, tetapi tidak ada yang benar – benar gratis. Pada awal tahun 90-an, Linus Torvalds, mahasiswa ilmu komputer Universitas Helsinki, memiliki ide untuk membangun suatu sistem operasi bertipe UNIX yang gratis. Sistem operasi tersebut diberi nama Linux. Linux dibangun oleh Linus Torvalds dengan bantuan dari pengembang software sepenjuru dunia. Pada saat itu, POSIX adalah standar UNIX, Linux merupakan implementasi dari POSIX secara mandiri dan termasuk multitasking secara nyata, virtual memori, shared library, demand loading, dan penanganan memori yang baik, jaringan TCP/IP, dan penampilan lain yang konsisten dengan sistem UNIX. Kernel Linux pertama yang dipublikasikan adalah versi 0.01, pada tanggal 14 Maret 1991. Sistem berkas yang didukung hanya sistem berkas Minix. Kernel pertama dibuat berdasarkan kerangka Minix (sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum). Tetapi, kernel tersebut sudah mengimplementasi proses UNIX secara tepat.

SISTEM OPERASI LINUX

Linux adalah tiruan (clone) UNIX. Pengembangan Linux pertama kali dilakukan Linus Benedict Torvalds, Universitas Helsinki, Finlandia sebagai proyek hobi. Seluruh kode sumber Linux termasuk kernel, device drivers, libraries, program dan tool pengembangan disebarkan secara bebas dengan lisensi GPL (General Public License) versi kedua kemudian berkembang cepat melalui bantuan seluruh programmer di dunia melalui jaringan internet. Linux pertama kali dipublikasikan sekitar November 1991, dikenal dengan versi 0.10 kemudian disusul versi 0.11 pada Desember 1991. Pada versi 0.13 Linux sudah lebih stabil dan Linux meutuskan mengubah versinya menjadi versi 0.95. Sifat Linux yang terbuka membuatnya masih terus dikembangkan oleh kelompok-kelompok tanpa dibayar, yang banyak dijumpai di internet. Mereka saling tukar-menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang tertarik dipersilahkan untuk bergabung dalam pengembangan Linux.

Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, Xfree, GNOME-Dekstop dll, boleh dikatakan Linux ada pada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan budaya open source.

Linux mempunyai kelebihan dibanding sistem operasi yang lain:

  1. Full Multitasking. Linux seperti halnya versi UNIX yang lain mendukung penuh multitasking, sehingga pengguna dapat menjalankan banyak program pada saat bersamaan.
  2. X Window system. X windows merupakan sekitar tampilan grafis dari mesin – mesin UNIX.
  3. Implementasi TCP/IP Networking. Implementasi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang lengkap sebagai penghubung ke dunia internet.
  4. Mendukung virtual memori dan shared library. Virtual memori memungkinkan penggunaan ruang pada harddisk sebagai memori, sehingga dapat mengatasi kekurangan RAM untuk menjalankan suatu proses.
  5. Dukungan GNU software. Linux memiliki banyak aplikasi pendukung yang powerful dimana aplikasi ini dibuat oleh GNU, sebuah badan pembuat free software.
  6. Dukungan penuh terhadap Networking
  7. Lebih murah. Sebenarnya Linux merupakan sistem operasi yang dapat diperoleh secara gratis. Biaya yang dikeluarkan mungkin hanya untuk pengganti CD atau pulsa telepon jika mendapatkanya dari internet.

DISTRIBUSI LINUX

Untuk memudahkan para pemakai Linux, telah banyak berdiri perusahaan software yang mengemas software-software dari GNU untuk membuat Distribusi Linux (sering disebut Distro Linux). Distribusi Linux tersebut diantaranya Slackware, RedHat, Mandriva, Debian, SuSE, Turbo Linux, Knoppix dan masih banyak lagi (bisa dilihat di http://DistroWatch.com). Masing-masing distribusi Linux memiliki target pasar sendiri-sendiri, mereka juga berusaha untuk semakin memudahkan user, dari masalah instalasi, penggunaan, dan perawatan. Tetapi pada dasarnya mereka mengambil dari sumber yang sama. Redhat ditujukan untuk individu, penggila Linux dan juga hacker (www.redhat.com). Slackware merupakan distro favorit bagi pengguna Linux yang sudah mahir dan menyukai nuansa UNIX-like (www.slackware.com). Debian merupakan distro Linux yang memiliki stabilitas tinggi dan merupakan distro linux yang paling dinamis karena dikembangkan oleh banyak orang dari berbagai negara melalui internet. Debian cocok digunakan untuk eksperimen bagi pengguna Linux7 ataupun developer (www.debian.org). Perbedaan utama antara SuSE dan distro lainnya adalah banyaknya aplikasi yang disertakan pada SuSE (www.suse.com). Ubuntu merupakan distro turunan debian. Ubuntu menawarkan kemudahan dan mirip dengan Windows, sehingga distro ini dapat dikatakan sangat cocok bagi pemula. Saat ini ubuntu merupakan distro yang paling banyak digunakan, distro favorit. Ubuntu versi 8.04 telah dirilis bulan ke-empat tahun 2008. Setiap distribusi Linux biasanya dijual dengan harga tertentu, apa yang mereka jual sebenarnya bukan softwarenya, tetapi usaha untuk mengemasnya, baik fisik maupun softwarenya. Setiap distribusi Linux biasanya juga menyediakan versi yang berlisensi GPL, untuk ini biasanya kita harus mendownload. Distribusi Linux umumnya telah dilengkapi dengan software-software untuk fungsi-fungsi server dan desktop.

ELEMEN – ELEMEN DALAM LINUX

Seiring dengan perkembangan teknologi, membuat Linux juga melakukan perkembangan yaitu dengan mendesain user interface (desain antar muka) yang lebih powerfull. Tampilan GUI linux yang makin cantik, membuat Sistem Operasi ini tidak hanya canggih pada sistem kernelnya namun juga desain yang bisa menarik pengguna. Elemen – elemen yang ada dalam Linux adalah:

  1. Ikon (icon) adalah suatu simbol atau gambar yang mewakili suatu drive, file, atau shortcut untuk membuka program.
  2. Ikon kontrol menu (Control Menu Icon), berisi perintah – perintah yang digunakan untuk mengontrol jendela yang sedang aktif, seperti misalnya untuk mengubah ukuran jendela, memindahkan posisi jendela, menutup jendela, dll.
  3. Baris Judul (Title Bar), berisi nama jendela atau nama judul program aplikasi (Linus Title), baris judul ini dapat digunakan untuk memindahkan jedela ke posisi lain yang kita inginkan.
  4. Baris menu (Menu Bar) adalah barisan perintah berupa menu yang terletak di bawah baris judul, misalnya jendela home mempunyai baris menu yang terdiri dari Location, Edit, View, Tools dan Setting.
  5. Baris Toolbar, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah, terutama untuk perintah yang sering kita gunakan.
  6. Kotak isian address, digunakan untuk mengetikkan nama folder atau alamat situs web yang ingin kita kunjungi.
  7. Batas Jendel (Window Border), merupakan sisi-sisi batas dari suatu jendela atau biasa disebut dengan bingkai Batas Jendela, ini dapat kita gunakan untuk mengubah ukuran jendela.
  8. Taskbar, berisi tombol K Menu, ikon shortcut untuk membuka program aplikasi tertentu (Quick Launch), informasi tanggal dan waktu sistem komputer saat ini, pengatur volume suara dan tombol – tombol yang menunjukkan program aplikasi yang sedang aktif (Ikon aktif).

Gambar Menu Utama Dekstop Linux

Jaringan Syaraf Tiruan

Hallo, waktu itu saya mendapat tugas dari dosen saya, tugasnya yaitu mencari contoh aplikasi JST kemudian diminta untuk mengidentifikasi apa saja yang menjadi input, output, arsitektur dan ciri-ciri. Nah, berikut saya jabarkan hasil tugas saya, barangkali ada yang sedang mengambil JST kemudian dikasih tugas yang sama, nah bisa banget nih buat dijadikan referensi untuk tugas kamu.. 😀

  • Contoh Aplikasi JST

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk mendeteksi penyakit Tuberkulosis PAru pada manusia di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan

  • Identifikasi Input JST
  1. Batuk dengan kategori : Tidak batuk = 0, Batuk biasa = 0,25, Batuk berdahak = 0,5, Batuk lama = 0,75, Batuk berdarah = 1
  2. Sesak nafas: Tidak sesak = 0, Sesak sedang = 0,5, Berat dan berulang = 1
  3. Nyeri dada: Tidak nyeri = 0, Jarang = 0,5, Sering = 1
  4. Demam pada sore atau malam hari : Tidak demam = 0, Terkadang demam = 0,5, Demam agak panas = 0,75, Panas sekali = 1
  5. Penurunan nafsu makan: Tidak turun = 0, Turun = 1
  6. Badan lemah (malaise) :  Tidak lemah = 0, Lemah = 1
  7. Hasil Lab (BTA) : BTA negative = 0, BTA positive = 1
  8. Riwayat terkena TB : Tidak memiliki riwayat = 0, Tuntas pengobatan = 0,5, Belum tuntas = 1
  • Identifikasi output JST
  1. Suspect TB paru = 0
  2. Negatif TB paru = 1
  • Arsitektur JST

Jaringan satu lapis (Single Layer Network)

Pada jaringan satu lapis, hanya memiliki satu lapisan input, dan satu lapisan output. Pada jaringan ini sinyal masukan langsung diolah  menjadi sinyal keluaran, tanpa melalui hidden layer seperti contoh yang ditunjukkan pada Gambar 2.6. Pada jaringan satu lapis dapat ditambah dengan bias yang merupakan bobot koneksi dari unit yang aktiitasnya selalu 1. Keterangan :

x1, x2, x3                                                      = nilai input

X1, X2, X3                                                     = lapisan input

W11, w12, w13, w21, w22, w23                     = matriks bobot antara input dan output

Y1, Y2                                                            = lapisan output

y1, y2                                                             = nilai output

Jaringan Lapis Banyak (Multiple Layer Network)

Jaringan lapisan banyak terdiri atas satu lapisan input, satu lapisan output dan satu atau lebih hidden layer yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Jaringan dengan banyak lapisan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit dan komplek daripada jaringan dengan satu lapis akan tetapi tentu saja dengan pembelajaran yang lebih rumit dan lama. Pada jaringan lapis banyak juga dapat ditambah dengan satu buah neuron bias pada tiap lapisanya.

Keterangan :

x1, x2, x3                                 = nilai input

X1, X2, X3                                = lapisan input

V11, v12, v13, v21, v22, v23      = matriks bobot antara input dan hidden layer

Z1, Z2                                       = hidden layer

W1, w2                                     = matriks bobot antara hidden layer dan output

Y                                              = lapisan output

y                                               = nilai output

Jaringan dengan lapisan kompetitif

Hubungan antara neuron pada lapisan kompetitif pada umumnya tidak diperlihatkan pada diagram arsitektur. Salah satu contoh dari arsitektur jaringan dengan lapisan kompetitif diperlihatkan pada Gambar 3. Yang memiliki bobot -µ

Sistem Terdistribusi

DEFINISI

Sekumpulan/sekelompok komputer yang terlihat sebagai sistem tunggal (yang harmonis/menyatu) oleh penggunanya. Dua aspek penting dalam definisi:

  • Komponen yang otonom: komputer, software, dll
  • Sistem tunggal: tidak dapat dipisahkan

Definisi alternatif oleh Leslie Lamport: “You know you have one when the crash of a computer you’ve never heard of stops you from getting any work done”.  Yang berarti komponen-komponen yang terlibat harus berkolaborasi. Bagaimana melakukan kolaborasi antarkomponen adalah inti dari sistem distribusi. Dalam sistem terdistribusi tidak ada asumsi mengenai jenis komputer/komponen yang terlibat maupun bagaimana komponen-komponen tersebut berkomunikasi

KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI

Pengguna tidak mengetahui adanya perbedaan di antara komponen dan bagaimana komponen berkomunikasi. Pengguna tidak mengetahui struktur/organisasi internal sistem terdistribusi. Interaksi dengan sistem terdistribusi dilakukan dengan cara yang seragam tanpa pandang waktu dan tempat Konsekuensi dari independensi antarkomponen dan struktur internal yang tersembunyi: sistem terdistribusi semestinya mudah untuk diperluas, perbaikan atau perubahan pada sistem terdistribusi tidak mempengaruhi pengguna

POSISI SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem terdistribusi biasanya berada pada lapis di antara user/aplikasi dengan sistem operasi: middleware

TUJUAN SISTEM TERDISTRIBUSI

Mempermudah akses sumber daya

Memberikan kemudahan kepada pengguna/aplikasi untuk mengakses sumber daya secara jarak jauh dan berbagi pakai sumber daya secara terkendali

Transparensi distribusi

Menyembunyikan fakta bahwa komponen (proses/sumber daya) secara fisik tersebar pada berbagai komputer

Keterbukaan

Memberikan ayanan sesuai dengan aturan standar

Skalabilitas

Dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan

MEMPERMUDAH AKSES SUMBER DAYA

Sumber daya (resource): printer, komputer, data, file, jaringan, mikroprosesor, dll

Alasan:

  • Ekonomi: lebih murah untuk berbagi
  • Mempermudah kolaborasi dan pertukaran informasi: tidak perlu berpindah lokasi atau bertemu secara fisik

Masalah:

  • Keamanan: pertukaran data rahasia
  • Privasi: profil preferensi

TRANSPARENSI DISTRIBUSI

Transparensi != transparansi

Sistem terdistribusi terlihat seperti sistem tunggal = transparen Jenis transparensi

DERAJAT TRANSPARENSI

Sistem terdistribusi idealnya mengimplementasikan seluruh jenis transparensi distribusi

Ada beberapa hal yang mencegah keadaan ideal:

  • Perbedaan lokasi: jarak dan waktu
  • Performa: konsistensi replika, failure masking
  • Keberadaan: mobile and ubiquity

Intinya, transparensi distribusi harus mempertimbangkan performa dan comprehensibility (kemampuan untuk dipahami)

KETERBUKAAN

Adanya aturan standar untuk menggunakan layanan (baca: berkomunikasi) sistem terdistribusi

Dalam bentuk antarmuka (interface), biasanya dalam bentuk IDL (Interface Definition Language), antara lain berisi nama layanan, tipe data parameter, tipe data nilai kembalian, dll Contoh: WSDL

IDL harus lengkap, semua yang diperlukan untuk implementasi sudah dispesifikasikan, dan netral, tidak menyebutkan implementasi spesifik

Tujuan akhirnya adalah interoperabilitas, portabilitas, dan ekstensibilitas

Ekstensibilitas dan fleksibilitas dapat dicapai dengan memisahkan kebijakan dan mekanisme

SKALABILITAS

Skalabilitas diukur dari 3 aspek (Neuman, 1994):

  • Ukuran: mudah menambah jumlah pengguna dan sumber daya
  • Geografis: pengguna dan sumber daya terpisah secara geografis
  • Administratif: mudah dikelola meskipun melewati batas-batas administratif

MASALAH SKALABILITAS

Masalah skalabilitas pada aspek ukuran adalah pada batasan layanan, data, dan algoritma terpusat

Pada aspek geografis, masalah yang muncul adalah dalam teknik komunikasi sinkron (tidak masalah pada lingkup LAN), jalur komunikasi yang tidak handal dan umumnya point-to-point

Pada aspek administratif, bagaimana mengatasi konflik kepentingan/kebijakan, pengelolaan dan keamanan

Logika Informatika (Logika Proposisional – Notation)

Nah, di artikel sebelumnya saya sudah share mengenai logika proposisional language dan sentences, sekarang saya akan melanjutkan, masih logika proposisional namun akan membahas notation, langsung aja yuuk…

Notation

(not (P and (not Q)))

not (P or Q)
if and only if
(not P) and (not Q)

(if ((P or Q) and (if Q then R)) then (if (P and Q) then (not R)))

bisa ditulis sebagai berikut :

NOTATION (CONVENTIONAL)

MEANING OF SENTENCE

Memperlihatkan bagaimana memberi (atau
memasang) nilai-nilai kebenaran (
truth values),

true atau false,

ke kalimat logika proposisional.

Apakah nilai kebenaran suatu kalimat seperti (P or
(not Q))
adalah true atau false jika diketahui apakah
nilai-nilai kebenaran dari simbol-simbol proposisional
P dan Q itu sendiri true atau false.

Informasi ini disediakan oleh suatu interpretation.

INTERPRETATION

Suatu interpretasi I merupakan suatu pemberian (assignment)
suatu nilai kebenaran,
true atau false, ke masing-masing
himpunan simbol-simbol proposisional; interpretasi kosong
(
empty interpretation) tidak memberi nilai kebenaran ke suatu
simbol proposisional manapun.

Untuk sebarang kalimat F, suatu interpretasi I dikatakan sebagai
interpretasi untuk (
interpretation for) F jika I memberi suatu
nilai kebenaran,
true atau false, ke masing-masing simbol
proposisional dari
F.

Sebagai contoh, perhatikan kalimat

F : P or (not Q)

Salah satu interpretasi untuk F memberi nilai false ke P dan
nilai
true ke Q, yaitu :

Interpretasi lain untuk F adalah :

Selanjutnya bisa dikatakan bahwa P
bernilai false dan Q bernilai true di
bawah (
under) I1 dan P bernilai
false dan Q bernilai false under I2.

SEMANTIC RULES

Menjelaskan bagaimana cara
menentukan nilai kebenaran
suatu kalimat (
sentence), atau
aturan-aturan (
rules) apa saja
yang diperlukan untuk
menentukan nilai kebenaran dari
suatu kalimat.

Misal E suatu kalimat dan I merupakan suatu
interpretasi untuk
E. Maka nilai kebenaran
dari
E (dan semua kalimat-kalimat bagiannya)
di bawah
I ditentukan dengan menerapkan
secara berulang-ulang
aturan-aturan
semantik
berikut :

  • aturan proposisi

nilai kebenaran dari masing-masing
simbol proposisional
P, Q, R, … dalam E
sama dengan nilai kebenaran yang
diberikan oleh
I pada simbol tersebut.

  • aturan true
    kalimat true bernilai true under I
  • aturan false
    kalimat false bernilai false under I.
  • aturan not
    negasi (negation) dari F (yaitu, not F) bernilai true jika F
    false, dan bernilai false jika F true.
  • aturan and
    konjungsi (conjunction) (yaitu, F and G) bernilai true jika
    kedua
    F dan G bernilai true, sebaliknya bernilai false (yaitu, jika F
    false atau G false).
  • aturan or
    disjungsi (disjunction) (yaitu, F or G) bernilai true jika F
    true atau G true, dan sebaliknya bernilai false (yaitu, F dan G G
    bernilai false).
  • aturan if-then
    implikasi (implication) (yaitu, if F then G) bernilai true
    jika F false atau G true, dan sebaliknya bernilai false (yaitu,
    jika
    F true dan G false).
  • aturan if-and-only-if
    ekuivalensi (equivalence) (yaitu, F if and only if G)
    bernilai
    true jika nilai kebenaran F sama dengan nilai
    kebenaran
    G (yaitu, jika F dan G keduanya bernilai true atau
    jika
    F dan G keduanya bernilai false), dan sebaliknya bernilai
    false (yaitu, jika F true dan G false atau jika F false dan G
    true).
  • aturan if-then-else
    nilai kebenaran dari kondisional (conditional) (yaitu, if F
    then G else H
    ) adalah sama dengan nilai kebenaran dari G
    jika F bernilai true, dan sama dengan nilai kebenaran dari H
    jika F bernilai false.

SENTENCE PROPERTIES

Suatu kalimat F dikatakan valid jika F bernilai true
di bawah (under) setiap interpretasi untuk F .
Kalimat
valid dalam logika proposisional kadangkadang disebut tautologies.

Suatu kalimat F dikatakan satisfiable jika F bernilai
true di bawah suatu interpretasi untuk F .

Suatu kalimat F dikatakan contradictory (atau
unsatisfiable) jika F bernilai false di bawah setiap
interpretasi untuk
F .

Suatu kalimat F implies kalimat G jika untuk setiap
interpretasi
I sekaligus untuk F dan G. Jika F bernilai
true di bawah I maka G juga bernilai true di bawah
I.

Dua kalimat F dan G dikatakan equivalent jika di
bawah setiap interpretasi
I untuk F dan G, F
mempunyai nilai kebenaran sama dengan nilai
kebenaran
G

Suatu kumpulan kalimat-kalimat F1, F2, … dikatakan
consistent jika ada beberapa interpretasi untuk F1,
F2
, ... di mana masing-masing Fi bernilai true.

REMARK (SATISFIABLE AND VALID)

Suatu kalimat F satisfiable precisely when
negasinya (not F) tidak valid.

Diketahui bahwa
F satisfiable
precisely when (dengan definisi satisfiabilitas)
bernilai
true di bawah suatu interpretasi I
precisely when (dengan aturan not)
(
not F) bernilai false di bawah suatu
interpretasi
I
precisely when (dengan definisi validitas)
(
not F) tidak valid.