Sistem Terdistribusi

DEFINISI

Sekumpulan/sekelompok komputer yang terlihat sebagai sistem tunggal (yang harmonis/menyatu) oleh penggunanya. Dua aspek penting dalam definisi:

  • Komponen yang otonom: komputer, software, dll
  • Sistem tunggal: tidak dapat dipisahkan

Definisi alternatif oleh Leslie Lamport: “You know you have one when the crash of a computer you’ve never heard of stops you from getting any work done”.  Yang berarti komponen-komponen yang terlibat harus berkolaborasi. Bagaimana melakukan kolaborasi antarkomponen adalah inti dari sistem distribusi. Dalam sistem terdistribusi tidak ada asumsi mengenai jenis komputer/komponen yang terlibat maupun bagaimana komponen-komponen tersebut berkomunikasi

KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI

Pengguna tidak mengetahui adanya perbedaan di antara komponen dan bagaimana komponen berkomunikasi. Pengguna tidak mengetahui struktur/organisasi internal sistem terdistribusi. Interaksi dengan sistem terdistribusi dilakukan dengan cara yang seragam tanpa pandang waktu dan tempat Konsekuensi dari independensi antarkomponen dan struktur internal yang tersembunyi: sistem terdistribusi semestinya mudah untuk diperluas, perbaikan atau perubahan pada sistem terdistribusi tidak mempengaruhi pengguna

POSISI SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem terdistribusi biasanya berada pada lapis di antara user/aplikasi dengan sistem operasi: middleware

TUJUAN SISTEM TERDISTRIBUSI

Mempermudah akses sumber daya

Memberikan kemudahan kepada pengguna/aplikasi untuk mengakses sumber daya secara jarak jauh dan berbagi pakai sumber daya secara terkendali

Transparensi distribusi

Menyembunyikan fakta bahwa komponen (proses/sumber daya) secara fisik tersebar pada berbagai komputer

Keterbukaan

Memberikan ayanan sesuai dengan aturan standar

Skalabilitas

Dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan

MEMPERMUDAH AKSES SUMBER DAYA

Sumber daya (resource): printer, komputer, data, file, jaringan, mikroprosesor, dll

Alasan:

  • Ekonomi: lebih murah untuk berbagi
  • Mempermudah kolaborasi dan pertukaran informasi: tidak perlu berpindah lokasi atau bertemu secara fisik

Masalah:

  • Keamanan: pertukaran data rahasia
  • Privasi: profil preferensi

TRANSPARENSI DISTRIBUSI

Transparensi != transparansi

Sistem terdistribusi terlihat seperti sistem tunggal = transparen Jenis transparensi

DERAJAT TRANSPARENSI

Sistem terdistribusi idealnya mengimplementasikan seluruh jenis transparensi distribusi

Ada beberapa hal yang mencegah keadaan ideal:

  • Perbedaan lokasi: jarak dan waktu
  • Performa: konsistensi replika, failure masking
  • Keberadaan: mobile and ubiquity

Intinya, transparensi distribusi harus mempertimbangkan performa dan comprehensibility (kemampuan untuk dipahami)

KETERBUKAAN

Adanya aturan standar untuk menggunakan layanan (baca: berkomunikasi) sistem terdistribusi

Dalam bentuk antarmuka (interface), biasanya dalam bentuk IDL (Interface Definition Language), antara lain berisi nama layanan, tipe data parameter, tipe data nilai kembalian, dll Contoh: WSDL

IDL harus lengkap, semua yang diperlukan untuk implementasi sudah dispesifikasikan, dan netral, tidak menyebutkan implementasi spesifik

Tujuan akhirnya adalah interoperabilitas, portabilitas, dan ekstensibilitas

Ekstensibilitas dan fleksibilitas dapat dicapai dengan memisahkan kebijakan dan mekanisme

SKALABILITAS

Skalabilitas diukur dari 3 aspek (Neuman, 1994):

  • Ukuran: mudah menambah jumlah pengguna dan sumber daya
  • Geografis: pengguna dan sumber daya terpisah secara geografis
  • Administratif: mudah dikelola meskipun melewati batas-batas administratif

MASALAH SKALABILITAS

Masalah skalabilitas pada aspek ukuran adalah pada batasan layanan, data, dan algoritma terpusat

Pada aspek geografis, masalah yang muncul adalah dalam teknik komunikasi sinkron (tidak masalah pada lingkup LAN), jalur komunikasi yang tidak handal dan umumnya point-to-point

Pada aspek administratif, bagaimana mengatasi konflik kepentingan/kebijakan, pengelolaan dan keamanan

Leave a Reply

Your email address will not be published.