Pengantar LINUX

SEJARAH LINUX

Pada tahun 1969, tim dari laboratorium Bell Labs mengembangkan sebuah sistem operasi yang sederhana, elegan, dan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C. Proyek tersebut diberi nama UNIX. Bentuk dasar dari sistem UNIX adalah Kernel yaitu suatu potongan code yang dapat diadaptasi untuk setiap spesifik sistem, spesifik hardware dan merupakan. Pada akhir tahun 80-an, banyak orang memiliki komputer. Terdapat berbagai versi UNIX yang tersedia bagi arsitektur PC, tetapi tidak ada yang benar – benar gratis. Pada awal tahun 90-an, Linus Torvalds, mahasiswa ilmu komputer Universitas Helsinki, memiliki ide untuk membangun suatu sistem operasi bertipe UNIX yang gratis. Sistem operasi tersebut diberi nama Linux. Linux dibangun oleh Linus Torvalds dengan bantuan dari pengembang software sepenjuru dunia. Pada saat itu, POSIX adalah standar UNIX, Linux merupakan implementasi dari POSIX secara mandiri dan termasuk multitasking secara nyata, virtual memori, shared library, demand loading, dan penanganan memori yang baik, jaringan TCP/IP, dan penampilan lain yang konsisten dengan sistem UNIX. Kernel Linux pertama yang dipublikasikan adalah versi 0.01, pada tanggal 14 Maret 1991. Sistem berkas yang didukung hanya sistem berkas Minix. Kernel pertama dibuat berdasarkan kerangka Minix (sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum). Tetapi, kernel tersebut sudah mengimplementasi proses UNIX secara tepat.

SISTEM OPERASI LINUX

Linux adalah tiruan (clone) UNIX. Pengembangan Linux pertama kali dilakukan Linus Benedict Torvalds, Universitas Helsinki, Finlandia sebagai proyek hobi. Seluruh kode sumber Linux termasuk kernel, device drivers, libraries, program dan tool pengembangan disebarkan secara bebas dengan lisensi GPL (General Public License) versi kedua kemudian berkembang cepat melalui bantuan seluruh programmer di dunia melalui jaringan internet. Linux pertama kali dipublikasikan sekitar November 1991, dikenal dengan versi 0.10 kemudian disusul versi 0.11 pada Desember 1991. Pada versi 0.13 Linux sudah lebih stabil dan Linux meutuskan mengubah versinya menjadi versi 0.95. Sifat Linux yang terbuka membuatnya masih terus dikembangkan oleh kelompok-kelompok tanpa dibayar, yang banyak dijumpai di internet. Mereka saling tukar-menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang tertarik dipersilahkan untuk bergabung dalam pengembangan Linux.

Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, Xfree, GNOME-Dekstop dll, boleh dikatakan Linux ada pada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan budaya open source.

Linux mempunyai kelebihan dibanding sistem operasi yang lain:

  1. Full Multitasking. Linux seperti halnya versi UNIX yang lain mendukung penuh multitasking, sehingga pengguna dapat menjalankan banyak program pada saat bersamaan.
  2. X Window system. X windows merupakan sekitar tampilan grafis dari mesin – mesin UNIX.
  3. Implementasi TCP/IP Networking. Implementasi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang lengkap sebagai penghubung ke dunia internet.
  4. Mendukung virtual memori dan shared library. Virtual memori memungkinkan penggunaan ruang pada harddisk sebagai memori, sehingga dapat mengatasi kekurangan RAM untuk menjalankan suatu proses.
  5. Dukungan GNU software. Linux memiliki banyak aplikasi pendukung yang powerful dimana aplikasi ini dibuat oleh GNU, sebuah badan pembuat free software.
  6. Dukungan penuh terhadap Networking
  7. Lebih murah. Sebenarnya Linux merupakan sistem operasi yang dapat diperoleh secara gratis. Biaya yang dikeluarkan mungkin hanya untuk pengganti CD atau pulsa telepon jika mendapatkanya dari internet.

DISTRIBUSI LINUX

Untuk memudahkan para pemakai Linux, telah banyak berdiri perusahaan software yang mengemas software-software dari GNU untuk membuat Distribusi Linux (sering disebut Distro Linux). Distribusi Linux tersebut diantaranya Slackware, RedHat, Mandriva, Debian, SuSE, Turbo Linux, Knoppix dan masih banyak lagi (bisa dilihat di http://DistroWatch.com). Masing-masing distribusi Linux memiliki target pasar sendiri-sendiri, mereka juga berusaha untuk semakin memudahkan user, dari masalah instalasi, penggunaan, dan perawatan. Tetapi pada dasarnya mereka mengambil dari sumber yang sama. Redhat ditujukan untuk individu, penggila Linux dan juga hacker (www.redhat.com). Slackware merupakan distro favorit bagi pengguna Linux yang sudah mahir dan menyukai nuansa UNIX-like (www.slackware.com). Debian merupakan distro Linux yang memiliki stabilitas tinggi dan merupakan distro linux yang paling dinamis karena dikembangkan oleh banyak orang dari berbagai negara melalui internet. Debian cocok digunakan untuk eksperimen bagi pengguna Linux7 ataupun developer (www.debian.org). Perbedaan utama antara SuSE dan distro lainnya adalah banyaknya aplikasi yang disertakan pada SuSE (www.suse.com). Ubuntu merupakan distro turunan debian. Ubuntu menawarkan kemudahan dan mirip dengan Windows, sehingga distro ini dapat dikatakan sangat cocok bagi pemula. Saat ini ubuntu merupakan distro yang paling banyak digunakan, distro favorit. Ubuntu versi 8.04 telah dirilis bulan ke-empat tahun 2008. Setiap distribusi Linux biasanya dijual dengan harga tertentu, apa yang mereka jual sebenarnya bukan softwarenya, tetapi usaha untuk mengemasnya, baik fisik maupun softwarenya. Setiap distribusi Linux biasanya juga menyediakan versi yang berlisensi GPL, untuk ini biasanya kita harus mendownload. Distribusi Linux umumnya telah dilengkapi dengan software-software untuk fungsi-fungsi server dan desktop.

ELEMEN – ELEMEN DALAM LINUX

Seiring dengan perkembangan teknologi, membuat Linux juga melakukan perkembangan yaitu dengan mendesain user interface (desain antar muka) yang lebih powerfull. Tampilan GUI linux yang makin cantik, membuat Sistem Operasi ini tidak hanya canggih pada sistem kernelnya namun juga desain yang bisa menarik pengguna. Elemen – elemen yang ada dalam Linux adalah:

  1. Ikon (icon) adalah suatu simbol atau gambar yang mewakili suatu drive, file, atau shortcut untuk membuka program.
  2. Ikon kontrol menu (Control Menu Icon), berisi perintah – perintah yang digunakan untuk mengontrol jendela yang sedang aktif, seperti misalnya untuk mengubah ukuran jendela, memindahkan posisi jendela, menutup jendela, dll.
  3. Baris Judul (Title Bar), berisi nama jendela atau nama judul program aplikasi (Linus Title), baris judul ini dapat digunakan untuk memindahkan jedela ke posisi lain yang kita inginkan.
  4. Baris menu (Menu Bar) adalah barisan perintah berupa menu yang terletak di bawah baris judul, misalnya jendela home mempunyai baris menu yang terdiri dari Location, Edit, View, Tools dan Setting.
  5. Baris Toolbar, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah, terutama untuk perintah yang sering kita gunakan.
  6. Kotak isian address, digunakan untuk mengetikkan nama folder atau alamat situs web yang ingin kita kunjungi.
  7. Batas Jendel (Window Border), merupakan sisi-sisi batas dari suatu jendela atau biasa disebut dengan bingkai Batas Jendela, ini dapat kita gunakan untuk mengubah ukuran jendela.
  8. Taskbar, berisi tombol K Menu, ikon shortcut untuk membuka program aplikasi tertentu (Quick Launch), informasi tanggal dan waktu sistem komputer saat ini, pengatur volume suara dan tombol – tombol yang menunjukkan program aplikasi yang sedang aktif (Ikon aktif).

Gambar Menu Utama Dekstop Linux

Leave a Reply

Your email address will not be published.